Kamis, 17 Desember 2009

pohon syarat pernikahan

NEW OF “MAHAR PERKAWINAN”
Semua orang pasti pernah mendengar tentang mahar perkawinan. Dan pasti sudah tau kan terdiri dari apa saja mahar perkawinan itu. Nah di artikel ini saya ingin menghubungkan hal itu dengan alat yang akan menjadikan kota surabaya tercinta menjadi lebih segar dan hijau. Yah… atau istilahnya kota surabaya turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan global warming. Jika di inggris mulai mengupayakan sumber tenaga ombak untuk kelangsungan hidup dan upaya pencegahan global warming. Lalu di amerika mulai di galakan untuk memakai kantong kain untuk kantong belanja agar dapat mengurangi kantong plastik yang merupakan usaha untuk pencegahan pemanasan global. Lalu bagaiman dengan usaha kita???? Kita generasi muda bangsa indonesia. Hutan hutan di negeri kita merupakan alveolus-alveolus dari paru-paru dunia yang saat ini banyak di rusak oleh tangan tangan jahil. Dari anggapan tersebut untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan global warming, saya mengusulkan pencantuman satu bibit pohon/tanaman menjadi bagian dari mahar perkawinan di indonesia. Bayangkan berapa banyak pasangan pengantin baru yang menikah tiap tahunnya di indonesia??? Toh, indonesia ialah negara yang menempati urutan ke-5 soal banyaknya jumlah penduduk. Kemudian jika setiap pasangan pengantin tersebut melahirkan anak maka mereka harus menyertakan satu bibit pohon atau tanaman untuk sarat mengurus akta kelahiran mereka. Dan dalam prosesnya saat si anak belum mampu mengurus tanaman yang mereka sumbangkan sendiri. Para orang tualah yang harus merawatnya. Si anak juga memiliki kewenangan untuk memberi nama bagi tanaman mereka masing-masing. Di saat si anak telah mampu mengurus tanaman mereka sendiri yang bertugas merawat serta melestarikannya ialah pemilik pohon itu sendiri jadi sejak mereka lahir mereka telah memberikan kontribusi untuk pencegahan global warming. Generasi muda negeri kita sejak dini telah memiliki tanggung jawab terhadap bibit-bibit alveolus dunia. Nantinya bibit bibit alaveolus dunia tersebut juga akan sangat menyokong kelangsungan hidup kita. Jika hal itu dapat terlaksana dengan baik, tentunya juga berkat para pasangan pasangan pengantin baru yang melaksanakan peraturan baru itu. Pasti banyak sekali pohon yang akan tumbuh dan berkembang di masa depan. Hal itu di tujukan untuk pemulihan alveolu-alveolus dari paru-paru kita yang sebagian telah rusak. Bahkan tidak hanya memperbaiki, kita juga bisa menambah jumlahnya, mengembangkannya, membudidayakannya sebagai usaha dari bangsa kita untuk turut berpartisipasi dalam usaha pencegahan global warming. Kita mencoba mengaplikasikan pribahasa “sambil menyelam minum air” dengan kita membudidayakan penambahan satu bibit pohon sebagai bagian dari salah satu mahar, selain berfungsi sebagai upaya penghijauan negeri kita tapi juga sebagai upaya partsipasi kita terhadap dunia. Kita juga mendapat banyak sekali keuntungan dengan program tersebut. Nah tugas kitalah para generasi muda sebagai programer dan user dari program aplikasi ini. Mari kita wujudkan pemulihan alveolus-alveolus dunia.
By: ment_punya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar