Senin, 23 Maret 2009

kingdom fungi

KINGDOM FUNGI
Pendahuluan
Pernahkah anda mengonsumsi jamur? Jamur atau fungi merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh kita, tetapi banyak pula jamur yang tidak dapat dikonsumsi karena beracun.
Bagaimana ciri-ciri jamur itu? Apakah jamur merupakan tumbuhan? Bagaimana cara jamur berkembang biak? Apa saja peran jamur dalam kehidupan? Pada bab ini akan mempelajari tentang jamur. Melalui diskusi hasil kegiatan dan tugas. Anda diharapkan dapat memahami jenis-jenis jamur. Oleh karenanya, pelajarilah bab ini dengan sekasama.
Jamur atau dalam bhsa ilmiahya fungi merupakan organisme eukariotik yang bersel satu atau bersel banyak. Jamur tidak mengandung klorofil akan tetapi jamur mengandung kitin. Karena jamur tdak berklorofil maka jamur merupakan organisme heterotrof. Jamur hidup secara saprofit dan parasit serta simbiosis
A.Ciri-Ciri Umum Jamur
1.Nutrisi
Jamur merupakan organsime heterotrof. Jamur mengabsorpsi makanan berupa senyawa organik dari organisme lain melalui hifa dan Miselium. Senyawa organik tesrebut terlebih dahulu dicernakan secara ektraseluler.
Selain hidup sendiri, ada pula jamur yang bersimbiosis dengan organisme lain. Jamur yang bersimbiosis dengan ganggang disebut Lichenes dan jamur yang bersimsiosis dengan akar tumbuhan tingakt tinggi dinamakan Mikoriza. Jamur yang berperan mengjurai zat organik kompleks menjadi senyawa sederhana disebut Dekomposer.
2.Struktur Tubuh
Struktur dasar jamur adalah hifa. Ketebalan hifa bervariasi antara 0,5 mm – 100 mm. Hifa terdiri atas sel-sel sejenis. Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan Septum (jamak: septa) dan dinamakan hifa bersepta.
Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin. Sel-sel hifa bersepta ada yang berinti satu (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik0, atau berinti bnayak atau senositik (coenocytic).

Hifa dapat berfungsi sebagai:

  • Miselium yaitu kumpulan hifa yang berfungsi untk menyerap makanan
  • Alat reproduksi missal sporangiofor, konidiofor

3.Reproduksi
Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual jamur bereproduksi dengan menghasilkan sopra aseksual. Adapun secara seksual dengan konjugasi, selanjutnya membentuk spora seksual.
Reproduksi seksual pada jamur bervariasi bergantung pada jenis jamur, tetapi pada setiap jamur selalu terjadi dengan konjugasi. Konjugasi ini diikuti oleh Singami. Singami melibatkan plasmogami dan kariogami. Untuk lebih jelasnya, reproduksi jamur akan diuraikan pada setiap divisi.

Dalam jamur uniseluler:

  • Reproduksi aseksual membentuk tunas dan spora
  • Reproduksi seksual membentuk spora askus

Dalam jamur multiseluler:

  • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi
  • Reproduksi seksual dengan cara inti jantan dan inti betina bertemu kemudian membentuk spora askus dan spora basidium

DIVISI ZYGOMYCOTA
Jamur ini dinamakan Zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang disebut zygospora. Zygospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.

CIRI-CIRI:

  • Terdiri dari benang-benang hifa
  • tidak bersekat
  • Hifa bercabang banyak
  • Dinding selnya mengandung kitin
  • Hidup parasit dan saprofit

Struktur Tubuh
Miseliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat-sekat (bersifat senositik). Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk. Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tife hifa, yaitu:
1)Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti).
2)Rhizoid; hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
3)Sporangiopor; hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) diujungnya.

JENIS a.Jamur Roti (Rhizopus Nigricans) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.


b.Jamur Tempe (Rhizopus Stolonifer) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe. Reproduksi rhizopus Stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual.


c.Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.

D.Peran Jamur bagi Kehidupan
Jamur memiliki pola hidup yang beraneka ragam. Hal tersebut menyebabkan jamur tidak hanya dapat menguntungkan, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian pada manusia.
Ada beberapa jenis jamur yang memiliki kemampuan untuk melapukan sisa bahan organik sehingga menjamin daur unsur kimia di alam. Oleh sebab itu, peranan jamur sangat vital.
Jamur yang tergolong Basidiomycota, seperti Volvariella volvacea, Boletus Edulis, dan Cortinelus Shitake dapat dikelola untuk dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Selain menguntungan, jamur dapat pula merugikan manusia. Jamur dapat menguraikan kebutuhan manusia, sehingga mendatangkan kerugian yang sangat besar. Contoh kerugian yang ditimbulkan oleh janur ialah pembusuka makanan serta pelapukan kayu pada kapal dan jembatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar